Rabu, 24 Oktober 2012

Cara mengawinkan kelinci secara benar

Mengawinkan kelinci itu perlu aturan. Para pemula sering ngawur dan tidak memperhatikan kaidah. Berikut ini mohon diperhatikan secara serius dan taati aturan mainnya. Jangan sering membuat asumsi-asumsi sendiri sehingga gagal atau bahkan menyiksa kelinci.
  1. Betina di bawa ke kandang jantan. Jangan sampai terbalik. Jantan butuh dominasi sehingga ia lebih agresif kawin di kandangnya sendiri.
  2. perkawinan pada suhu di atas 27 derajat tidak baik.
  3. perkawinan seharusnya pada pagi hari, antara jam 6-8(waktu ideal), atau jam 6-8 malam).
  4. bopong kelinci betina ke kandang jantan. Biarkan beberapa menit. Biasanya sebelum sex kelinci butuh cumbuan. Berputar-putar duluan itu biasa. Hati-hati kalau kecepit alas. Mestinya kandang harus bagus dan tidak mengakibatkan kelinci yang berlari-lari terjepit. Bisa patah kaki nanti. Kalau kandang jelek mending dikawinkan di luar saja. Caranya, pejantan dikeluarkan dulu, jeda 15 menit baru diturunkan betina. Hal ini perlu supaya pejantan merasa menguasai areanya dulu. Biasanya dengan menyemprotkan air kencing untuk menguasai lokasi. Jika sudah kencing, barulah betina diturunkan.
  5. biarkan saja berkejar-kejaran. Sampai nanti mereka akan kawin.
  6. menjelang penetrasi penis ke vagina, biasanya betina merunduk, dan jantan di atasnya, lalu ekor betina naik tanda memberi kesempatan penis menusuk.
  7. saat penetrasi penis, pejantan butuh waktu beberapa saat. Dan setelah penis masuk biasanya pejantan langsung aksi. Sebentar kemudian, kira-kira dalam beberapa genjotan akan orgasme. Pejantan orgasme akan terkulai lemas, terkapar. perilaku betina biasanya santai saja. Kadang berdiri lalu berdandan, kadang tidur dan kadang mereka saling mencumbu.
  8. Setelah satu menit kemudian, ambil betina dari kandang jantan. Istirahatkan barang 10-15 menit. Baru kemudian dikawinkan lagi ke kandang pejantan. Kalau sudah dua kali, bisa diulangi sekali lagi dengan mengistirahatkan 10-15 menit lagi. Jika pada kawin ketiga betina sudah tidak mau, anggaplah cukup. Toh perkawinan sekali biasanya juga jadi.
  9. Bagaimana mengistirahatkan kawin jika di alam bebas? Tidak usah diistirahatkan. Biarkan saja mereka berkeliaran bersama. Nanti akan kawin ulang lagi. Cukup setengah jam mereka berdua di lapangan, setelah itu kembalikan.
  10. Selalu ada betina yang menolak kawin. Apa sebab? Bisa karena sedang dalam kondisi hamil, tetapi dalam kondisi hamil pun kelinci bisa kawin dan hamil lagi. Awas, jangan sampai terjadi perkawinan dalam masa hamil atau menyusui. Menyiksa nanti. Penolakan betina kepada jantan juga bisa disebabkan beberapa hal, antara lain, 1) betina tidak suka dengan pejantan itu. Solusi, ganti pejantan lain.2) betina merasa tidak nyaman dalam kandang. Solusi, kawin di luar.3) betina sedang dalam kondisi stress, solusi tidak bisa dikawinkan. Rawat dulu, coba ulang beberapa hari kemudian. (Penjelasan lebih detail tentang problem perkawinan dan menyusui bisa dibaca di Buku Kelinci: Pemeliharaan Secara Ilmiah, Tepat dan Terpadu, Faiz Manshur. Penerbit Nuansa Cendekia Bandung, 2009). http://nuansabuku.blogspot.com

Selasa, 23 Oktober 2012

Talk Show Pati Book Fair 2012

SAKSIKANLAH!!!
PATI BOOK FAIR 2012
PAMERAN BUKU TERBESAR TAHUN INI DIKOTA PATI!!
SAKSIKANLAH MULAI TANGGAL 24-29 OKTOBER 2012
BERTEMPAT DI GEDUNG KORPRI
JAM 09.00-21.00 WIB



SPECIAL EVENT : JUM'AT, 26 OKTOBER 2012

JAM 19.00 WIB

TALK SHOW BERSAMA

KOMUNITAS PETERNAK KELINCI PATI

Minggu, 21 Oktober 2012

PENGOLAHAN KULIT KELINCI



Pengawetan dan penyamakan kulit kelinci
Kulit kelinci yang sudah dilepas dari karkas harus segera ditangani agar tidak kering, menimbulkan bau busuk serta kerusakan bulu (rontok). Proses pengolahan kulit mencakup beberapa tahapan yang kompleks dan saling berkaitan.
Syarat pemilihan kulit kelinci:
Pengolahan kulit kelinci harus menggunakan kulit kelinci yang baik, sehat dan tidak pernah terkena penyakit kulit, karena akan mempengaruhi hasil akhir dari penyamakan kulit. Untuk memperoleh kulit kelinci yang simetris maka harus memperhatikan tata laksana pengulitan pada saat penyembelihan. Selain itu kulit yang telah diperoleh dari penyembelihan sebaiknya segera dilakukan pengawetan, maksimal 4 jam setelah penyembelihan. Hal ini dapat merusak kulit kelinci jika tidak segera dilakukan penanganan.
Syarat pemilihan kulit kelinci yang akan di samak:
- Kulit yang digunakan berasal dari kulit kelinci yang sehat (tidak sakit kulit).
- Pengulitan dilakukan dengan hati-hati dan dikuliti secara simetris.
- Bulu kelinci jangan sampai kotor atau tercemar oleh darah saat pemotongan.
Ingat : fungsi penyamakan untuk mempertahankan kualitas yang disamak, jadi seandainya kulit yang disamak memiliki kualitas yang baik maka penyamakan akan mempertahankan kualitas kulit tersebut.
Bahan-bahan :
1.Garam halus
2.Tawas bubuk 0,5 kg
3.Soda 125 gr
4.Formalin 60 cc
5.Boraks 300 gr
6.Sabun mandi 1 buah
7.Minyak kelapa 100 ml
Alat-alat :
1.Ember atau wadah dari plastik
2.Pengaduk kayu
3.Alat pelemas kulit
4.Alat pengamplas halus
Tahap pengawetan dan pengolahan kulit kelinci
a.Pembersihan (Fleshing)
Kulit kelinci yang sudah dilepaskan biasanya masih mengandung sisa-sisa lemak dan daging yang menempel. Oleh karena itu kegiatan utama yang dilakukan adalah membersihkan bulu dari cemaran darah sewaktu penyembelihan dan sisa-sisa daging dan lemak yang masih menempel.
Cara: dihilangkan dengan kikir atau pisau (hati-hati agat tidak menyayat kulit), dicelupkan dilarutan sabun mandi (ingat: kulit jangan diperas).
b.Penggaraman
Garam merupakan bahan pengawet yang sederhana tetapi memberikan pengaruh yang sangat baik dalam mengawetkan kulit kelinci. Setelah kulit benar-benar bersih dari noda dan sisa lemak selanjutnya ditaburi dengan garam pada bagian kulit yang tidak berbulu ini dilakukan untuk mengawetkan kulit seandainya tidak diolah setelah penyembelihan.
Sedangkan jika ingin langsung diolah kulit dapat direndam dalam larutan garam selama 1 malam dengan perbandingan penggunaan garam 200% dari berat kulit kelinci setelah itu, keesokan harinya dibilas dengan air (ingat jangan diperas) dan setelah itu bagian dalam kulit ditaburi dengan garam halus secara merata. Ini berfungsi agar bulu tidak rontok dan kulit menjadi lebih awet. Setelah itu kulit ditiriskan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.
c.Penyamakan (Tanning)
Kulit yang sudah mengalami penggaraman selanjutnya di proses secara kimia sehingga didapat kulit yang tahan lama (awet) dan siap dibuat produk lain.
Bahan yang perlu dipersiapkan dalam proses penyamakan : (untuk setiap 10 buah kulit)
1.Larutan A : 0,5 kg tawas bubuk dan 4,5 liter air hangat.
2.Larutan B : 0,25 kg garam, 125 gr soda, dan 2 liter air hangat.
3.Larutan C : 60 cc atau 60 ml formalin 37%
4.Ketiga larutan tersebut dicampurkan menjadi satu dan diaduk perlahan-lahan dengan pengaduk kayu, dan dibiarkan dingin.
5.Kulit yang sudah dibersihkan dari garam direndam selama 3 hari dan dilakukan pengadukan 3 kali setiap hari.
a.Peminyakan (Fatliquoring)
Setelah penyamakan selesai dilakukan, kulit diangkat dari rendamannya. Kemudian dibilas dengan larutan boraks (1 sendok makan dengan 4,5 liter). Kemudian kulit dibilas dengan air tawar (ingat: jangan diperas)
Penyiapan minyak khusus :
1. air : 250 ml
2. boraks : 300 gr
3. minyak kelapa : 100 ml
4. sabun mandi : 1 buah
Keempat bahan tersebut dicampurkan menjadi satu kemudian siap untuk dioleskan ke kulit kelinci. Kulit kelinci di pasang pada alat peregang kemudian diolesi oleh minyak tersebut ke bagian bulu kelinci. Kemudian kulit digantungkan di tempat terbuka yang tidak terkena sinar matahari langsung dan dibiarkan hingga kering.
e. Pelemasan (Stacking)

ketika kulit yang sudah diberi minyak hampir kering 95%, selanjutnya dilakukan tahap pelemasan. Tahap ini bertujuan untuk melemaskan bagian dalam kulit sehingga dapat diperoleh kulit yang lemas dan lembut . Selain itu proses pelemasan ini bermanfaat untuk melonggarkan serat-serat yang terdapat dalam kulit setelah dilakukan penyamakan sehingga akan memudahkan tahap pengamplasan untuk menghaluskan kulit bagian dalam.
Cara : dilakukan dengan cara menggosokkan kulit kelinci bagian dalam (bagian tidak berbulu) pada tepi permukaan bagian tumpul secara merata, seperti papan atau lempengan logam.
f. Pengamplasan (Buffing)
Tahap pengamplasaan merupakan tahap akhir untuk memperoleh kulit kelinci yang halus. Bagian kulit yang dilakukan pengamplasan adalah bagian dalam kulit kelinci yang tidak berbulu.
Cara : dilakukan dengan cara menggosokkan kulit kelinci bagian dalam (bagian tidak berbulu) pada amplas yang halus secara merata, amplas bisa dipasangkan pada kayu sehingga pada saat pengamplasan dapat dilakukan secara lebih mudah.
Setelah tahap pengamplasan selesai kulit kelinci dapat langsung dipasarkan ataupun diproses lebih lanjut menjadi produk baru seperti topi, hiasan, sendal, tas, karpet dan lain-lain.
Pengolahan Kaki dan Ekor Kelinci
Kaki-kaki dan ekor kelinci termasuk produk ikutan. Agar tidak terbuang begitu saja, bagian ini dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi produk baru yang bermanfaat dan bernilai ekonomis seperti dibuat menjadi sovenir, gantungan kunci maupun aksesoris lainnya. Sebelum dijadikan sovenir kaki dan ekor kelinci harus diolah lebih dahulu.
Bahan-bahan :
1. Kaki dan ekor kelinci
2. Wadah atau ember plastik
3. Formalin 37%
4. Sabun
5. Dakron
6. Gantungan kunci atau benang nilon
7. Alat Pembolong
Tahap Pengolahan kaki dan ekor kelinci
1. Pembersihan kaki dan ekor
Kaki dan ekor kelinci yang telah dipotong dibersihkan dari darah yang ada pada tulang dan bulu agar bulu tidak tercemar dan mengakibatkan rusak. Usahakan pembersihkan dilakukan setelah kaki diperoleh dan jangan sampai lebih dari 4 jam karena akan mempengaruhi kulit sehingga mengakibatkan kerusakan pada hasil akhir.
Setelah bersih dari sisa-sisa darah, bulu kaki dan ekor dibersihkan dengan larutan sabun. Ini bertujuan untuk mengangkat kotoran yang ada pada bulu kelinci dan membersihkan dari sisa kutu seandainya terdapat pada bulu. Setelah itu dibilas secara perlahan dengan air dan jangan diperas.
2. Penyiapan larutan formalin
Siapkan larutan formalin 37% dalam wadah yang terbuat dari bahan plastik. Larutan ini dibuat dengan cara mencampurkan formalin dengan air dengan konsentrasi 3% formalin dalam 100% larutan. Misalnya menggunakan 720 ml air jadi penggunaan formalin sebesar 21,6 ml.
3. Perendaman dengan formalin
Setelah kaki dan ekor bersih dan larutan formalin telah siap, kaki dan ekor direndam dalam larutan formalin minimal selama 3 hari. Perendaman dengan formalin bertujuan untuk mengeraskan tulang.
4. Pembersihan
Setelah selesai direndam, kaki dan ekor kelinci segera dicuci dengan larutan sabun. Setelah itu dibilas dengan air. Pada proses ini dilakukan secara hati-hati.
5. Pengeringan
Selanjutnya setelah kaki dan ekor dibersihkan, bagian-bagian tersebut dijemur di bawah sinar matahari hingga kering. Setelah kering kaki dan ekor dapat dimanfaatkan menjadi souvenir dengan memasangkan bandul gantungan kunci ataupun bahan lainnya.
Pembuatan Souvenir Gantungan Kunci Kaki dan Ekor Kelinci
Cara pembuatan :
1. Siapkan bahan-bahan yang terdiri dari lem kayu, paku uril ukuran kecil, pembolong, benang nilon atau gantungan.
2. Bagian ujung tulang kaki dan ekor diratakan.
3. Lubangi secara membujur sedalam ± 1,5 cm.
4. Paku uril diberi lem kayu kemudian dipasang pada lubang dengan cara memutar.
5. Biarkan paku uril menempel dengan sempurna (dapat dilakukan dengan cara menjemurnya di bawah sinar matahari).
6. Pasang gantungan kunci pada mata paku uril.
7. Souvenir berupa gantungan kunci model kaki atau ekor kelinci siap dipasarkan.

Rabu, 12 September 2012

Usaha Budidaya Kelinci Pedaging



budidaya kelinci pedaging
Kelinci, hewan yang lucu serta banyak menjadi kesayangan terutama anak-anak karena sifatnya yang jinak dan lucu ini ternyata adalah hewan liar pada awalnya. Kelinci sudah mulai dikenal manusia sejak ribuan tahun lalu. Banyak catatan sejarah yang menjelaskan tentang hewan yang satu ini. Diantaranya adalah catatan bangsa Phoenician (3000 SM), dijelaskan ketika melintasi sebuah pantai mereka melihat binatang yang mirip Rock Hyrax (Hyrax Syiriacus) atau yang dalam bahasa Ibrani dikenal dengan nama Shaphan yang berarti nakal, licin. Shaphan inilah yang sekarang kita kenal sebagai kelinci. Kelinci dikenal karena dagingnya yang lebih sehat, lebih lembut teksturnya, lebih rendah lemak dan kolesterolnya dibandingkan daging sapi atau kambing. Bulunya-pun bermanfaat untuk bahan pembuatan pakaian dan atau asesoris lainnya. Menurut seorang peternak kelinci yang sudah merasakan lezatnya bisnis budidaya kelinci pedaging, Mu’tasim Fakkih, S.E, M.M, kebutuhan akan daging kelinci saat ini berada diatas angin yang artinya jauh lebih besar dari pasokan yang ada dan akan terus bertambah. Jadi, menurutnya usaha budidaya kelinci pedaging memiliki prospek yang bagus dan potensi bisnis yang besar.

Mengenal kelinci pedaging

Umumnya ada dua jenis kelinci yang kita kenal, yakni kelinci hias dan kelinci pedaging. Masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda dalam penanganan peternakan dan bisnisnya. Kali ini kita akan coba mengupas potensi bisnis kelinci pedaging. Mengapa ? Menurut Mu’tassim Fakkih kebutuhan akan daging kelinci masih jauh diatas pasokan yang sehingga peluang bisnisnya-pun masih sangat besar. Kelinci pedaging umunya berasal dari jenis yang bertubuh besar, pertambahan berat badannya cepat dan memiliki kualitas daging bagus. Diantara kelinci yang umumnya diternakkan sebagai kelinci pedaging ialah jenis Flemish Giant dan New Zealand (atau yang biasa kita kenal dengan Trewelu Australi).

Persiapan kandang kelinci pedaging

Pemeliharaan kelinci pedaging tidak jauh berbeda dengan kelinci pada umunya. Bisa dengan diliarkan pada area tertentu atau dikandangkan. Namun, jika bertujuan untuk usaha ternak disarankan untuk menggunakan sistem kandang. Kandang yang digunakan ada beberapa macam. Kandang baterai untuk indukan dan kandang koloni untuk anakan yang lepas sapih. Kandang baterai bisa dibuat dengan ukuran 70 x 80 cm dengan tinggi 60 – 70 cm. Sedang kandang koloni bisa dibuat dengan ukuran 1 x 1 m dengan tinggi 30 – 40 cm. Kandang koloni ini hanya digunakan sebagai tempat pembesaran anakan kelinci lepas sapih sampai usia +- 3 bulan. Celah pada alas kandang dibuat dengan lebar 1 – 1,5 cm agar kotoran bisa jatuh ke bawah tapi juga tidak membahayakan kaki kelici pedaging dengan kejadian terjepit atau terperosok. Kandang bisa dibuat bertingkat namun usahakan tidak lebih dari 2 tingkat sebab kelinci adalah binatang yang takut pada ketinggian. 
Perkawinan kelinci pedaging
Kelinci yang hendak dikawinkan sebaiknya berusia diatas 6 atau 7 bulan. Cara mengawinkan adalah dengan membawa kelinci betina ke kandang kelinci jantan. Waktu yang baik untuk mengawinkan kelinci adalah pagi hari pukul 6 hingga 8 atau malam hari pukul 7 sampai 9 malam. Setelah kelinci jantan mengawini kelinci betina biarkan istirahat dan beri minum, angkat kelinci betina. Waktu istirahat ini antara 15 – 30 menit. Setelah itu ulangi kembali proses perkawinan 2 – 3 kali. Tanda bahwa kelinci betina bunting (perkawinan sukses dilakukan) adalah selalu menjauh bila didekatkan kepada pejantan. Masa kehamilan kelinci +- 30 hari, dan termasuk hewan yang produktif serta subur. Dalam sekali melahirkan, induk kelinci bisa beranak hingga 12 ekor anakan. Anak kelinci akan menyusu pada induknya hingga umur +- 45 hari, setelah itu anak kelinci bisa dipisah ke kandang koloni hingga usia +- 3 atau 4 bulan. Induk kelinci diistirahatkan +- 15 hari selepas menyusui kemudian bisa dikawinkan kembali. Artinya dengan siklus seperti ini, kelinci bisa melahirkan 3 – 4 kali dalam setahun. Anakan yang sudah berumur 3 atau 4 bulan mulai ditempatkan dalam kandang baterai.
Makanan kelinci pedaging
Sedikit berbeda dengan kelinci hias yang pemberian pakannya bertujuan untuk kualitas pertumbuhan bulu yang bagus, maka pakan untuk kelinci pedaging bertujuan untuk pertumbuhan daging yang bagus. Pakan utama kelinci adalah rumput lapangan (kecil-kecil), bisa ditambah dengan pakan buatan pabrik / pelet kelinci, ampas tahu dan sayur-sayuran. Metode pemberian pakan bisa dilakukan 2 kali sehari, yakni pagi sekitar pukul 9 atau 10 berupa pakan pabrik / pelet atau ampas tahu dengan sedikit rumput atau sayuran dan sore hari menjelang malam berupa rumput dalam jumlah besar, mengingat kelinci adalah hewan nocturnal yang aktif pada malam hari. Air minum diberikan setiap saat, usahakan selalu tersedia. Untuk indukan yang sedang menyusui bisa diberikan tambahan daun pepaya satu lembar setiap harinya. Pemberian kangkung sebaiknya dihindari dan wortel boleh diberikan paling banyak 3 kali seminggu.
Penyakit pada kelinci pedaging
Satu hal yang menjadi momok bagi para peternak kelinci adalah penyakit. Kelinci dikenal sebagai hewan yang tidak tahan terhadap penyakit, artinya begitu terserang penyakit mudah mati. Berbagai penyakit yang biasa menyerang kelinci diantaranya; kudis, luka, jamur kulit, saraf, kanibal, cebol (pertumbuhan tidak normal) dan lain-lainnya. Tapi Mu’tassim Fakkih menyarankan agar para peternak tidak perlu takut, sebab sebenarnya penyakit-penyakit tersebut bisa di cegah dengan cara yang sederhana, yakni ; selalu menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan yang teratur. Untuk kelinci pedaging yang sudah terserang penyakit sebaiknya dipisahkan dari kelinci lain sampai sembuh untuk mencegah penyebaran kemudian diberi obat. Kandang tempat kelinci yang sakit juga harus dibersihkan.
Perhitungan usaha budidaya kelinci pedaging
Usaha budidaya kelinci bisa dimulai dari skala kecil, menengah hingga besar. Dengan tingkat produktivitas dan kesuburan yang sangat tinggi, dari seekor indukan bisa menjadi 15 – 20 ekor selama setahun dengan asumsi anak hidup hingga dewasa 5 ekor dan melahirkan sebanyak 3 kali dalam setahun. Dengan tingkat harga daging kelinci yang sedikit lebih tinggi dibanding daging ayam kampung sekitar 27 ribu per kilogramnya, atau 17 ribu per kg berat hidup maka usaha budidaya kelinci pedaging sangat layak untuk dipertimbangkan menjadi pilihan ber wirausaha. Kelinci pedaging siap potong biasanya berusia diatas 6 bulan dengan berat badan rata-rata 4 kg. Harga indukan flemish giant saat ini berkisar +- 200 ribu per ekor. Maka dengan modal 5 juta rupiah sudah cukup untuk memulai usaha budidaya kelinci pedaging dengan rincian untuk membeli 8 ekor indukan, 2 ekor pejantan, pembuatan kandang serta biaya operasional selama +- 8 bulan. Dengan asumsi setelah 8 bulan kita sudah bisa mendapatkan income dari penjualan kelinci hasil ternak.
Satu resep dan rahasia dari Mu’tassim Fakkih adalah kemauan untuk belajar dan belajar. Untuk itu Mu’tassim Fakkih aktif dan terbuka memberikan pelatihan dan konsultasi bagi para peternak kelinci. Jika Anda tertarik untuk memulai ber wirausaha di bidang ternak kelinci pedaging tidak ada salahnya untuk membekali diri dengan pengetahuan tentang ternak kelinci terlebih dahulu. Selamat mencoba dan sukses.

Minggu, 08 Juli 2012

KHASIAT DAGING KELINCI SEBAGAI OBAT ASMA


Selama ini kita mengenal secara tradisi bahwa kalong (kelelawar/codot) mampu menyembuhkan atau minimal meredakan penyakit asma. Bahkan ada pula yang menyatakan anak tikus bisa menyembuhkan. Banyak masalah dengan konsumsi kalong ini, mulai dari mempertanyakan kehalalannya, merasa jijik, ngeri sampai kesulitan dalam mendapatkan binatang malam ini. Kemunculan daging kelinci sebagai alternatif pengganti kalong cukup menggembirakan, mengingat kemudahan dan kelezatannya sudah mulai memasyarakat.

Sebelum jauh, mari kita mengenal lebih dekat dengan Asma.
DEFINISI
Asma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan (sementara) karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan.
PENYEBAB
Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asapudara dingin dan olahraga.
Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluranudara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas.
Sel-sel tertentu di dalam saluran udara (terutama sel mast) diduga bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Sel mast di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya:
- kontraksi otot polos
- peningkatan pembentukan lendir
- perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki.
Sel mast mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang.
Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin. Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.
Sel lainnya (eosnofil) yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara.
GEJALA
Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak nafas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu. Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan mengi (bengek) serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi virus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala.
Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan nafas yang berbunyi (wheezing, mengi, bengek), batuk dan sesak nafas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita menghembuskan nafasnya. Di lain waktu, suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap semakin memburuk.
Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak nafas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.
Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-satunya gejala.
Selama serangan asma, sesak nafas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.
Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat.
Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan.
Meskipin telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita akan sembuh sempurna,
Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan menyebabkanudara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.
PENGOBATAN
Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan asma berbeda dengan pengobatan rutin untuk mencegah serangan.
Agonis reseptor beta-adrenergik merupakan obat terbaik untuk mengurangi serangan asma yang terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin dipicu oleh olahraga.
Bronkodilator ini merangsang pelebaran saluran udara oleh reseptor beta-adrenergik.
Bronkodilator yang lebih baru memiliki efek yang lebih panjang, tetapi karena mula kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih banyak digunakan untuk mencegah serangan.
Jenis bronkodilator lainnya adalah theophylline.
Jumlah theophylline di dalam darah bisa diukur di laboratorium dan harus dipantau secara ketat, karena jumlah yang terlalu sedikit tidak akan memberikan efek, sedangkan jumlah yang terlalu banyak bisa menyebabkan irama jantung abnormal atau kejang.
Corticosteroid menghalangi respon peradangan dan sangat efektif dalam mengurangi gejala asma. Jika digunakan dalam jangka panjang, secara bertahap corticosteroid akan menyebabkan berkurangnya kecenderungan terjadinya serangan asma dengan mengurangi kepekaan saluran udara terhadap sejumlah rangsangan.
Tetapi penggunaan tablet atau suntikan corticosteroid jangka panjang bisa menyebabkan:
- gangguan proses penyembuhan luka
- terhambatnya pertumbuhan anak-anak
- hilangnya kalsium dari tulang
- perdarahan lambung
- katarak prematur
- peningkatan kadar gula darah
- penambahan berat badan
- kelaparan
- kelainan mental.
Cromolin dan nedocromil diduga menghalangi pelepasan bahan peradangan dari sel mast dan menyebabkan berkurangnya kemungkinan pengkerutan saluran udara. Obat ini digunakan untuk mencegah terjadinya serangan, bukan untuk mengobati serangan.
Obat ini terutama efektif untuk anak-anak dan untuk asma karena olah raga. Obat ini sangat aman, tetapi relatif mahal dan harus diminum secara teratur meskipun penderita bebas gejala.
Obat antikolinergik (contohnya atropin dan ipratropium bromida) bekerja dengan menghalangi kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan di dalam bronkus oleh asetilkolin. Lebih jauh lagi, obat ini akan menyebabkan pelebaran saluranudara pada penderita yang sebelumnya telah mengkonsumsi agonis reseptor beta2-adrenergik.
Pengubah leukotrien (contohnya montelucas, zafirlucas dan zileuton) merupakan obat terbaru untuk membantu mengendalikan asma. Obat ini mencegah aksi atau pembentukan leukotrien (bahan kimia yang dibuat oleh tubuh yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala asma).
PENGOBATAN UNTUK SERANGAN ASMA
Suatu serangan asma harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk membuka saluran pernafasan. Obat yang digunakan untuk mencegah juga digunakan untuk mengobati asma, tetapi dalam dosis yang lebih tinggi atau dalam bentuk yang berbeda.
Agonis reseptor beta-adrenergik digunakan dalam bentuk inhaler (obat hirup) atau sebagai nebulizer (untuk sesak nafas yang sangat berat).
Nebulizer mengarahkan udara atau oksigen dibawah tekanan melalui suatu larutan obat, sehingga menghasilkan kabut untuk dihirup oleh penderita.
Pengobatan asma juga bisa dilakukan dengan memberikan suntikan epinephrine atau terbutaline di bawah kulit dan aminophylline (sejenis theophylline) melalui infus intravena.
Penderita yang mengalami serangan hebat dan tidak menunjukkan perbaikan terhadap pengobatan lainnya, bisa mendapatkan suntikan corticosteroid, biasanya secara intravena (melalui pembuluh darah).
Selama suatu serangan asma yang berat, dilakukan:
- pemeriksaan kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah
- pemeriksaan fungsi paru-paru (biasanya dengan spirometer atau peak flow meter)
- pemeriksaan rontgen dada.
Seriusnya selesai…
Pemanfaatan daging Kalong/Codot maupun daging kelinci ditujukan untuk pengobatan secara jangka panjang, jadi harus dilakukan secara rutin.
Bagaimana memasak Kalong sebagai obat?
Cara pertama memasak hampir semua bagian tubuh kalong kecuali sayapnya. Sayap dan kaki kalong di buang. Memasak bisa dengan berbagai menu baik direbus, dicampur sayur atau digoreng. Ini pernah aku lihat di salah satu siaran TV.
Cara keedua. Dapatkan hati kalong, masak seperti kita memasak hati ayam, goreng dan kemudian tumis dengan bawang merah dan bawang putih, makanlah secara teratur.
Tempat-tempat mendapatkan kalong:
1. Desa Gayam Kecamatan Mojokerto Tupamadya, Kediri
2. Pasar Bringharjo Jgja
3. Daerah Bomo, Pacitan Jawa Timur
Secara tradisi, penggunaan herba sebagai obat asma juga sudah dikenal.
Resep herba tradisional untuk mengatasi saat asma datang yakni badan penderita digosok dengan kukuran jahe yang dicampur dengan minyak kayu putih. Bahan alami yang dapat dipakai menyembuhkan asma secara tunggal adalah pegagan atau kaki kuda atawa (Centella asiatica Urban). Caranya, ambil 12 lembar daun pegagan, setelah dicuci kemudian direbus dengan 300 cc air bersih hingga tinggal 200 cc.
Setelah dingin disaring, hasilnya diminum tiga kali sehari masing-masing dalam jumlah yang sama. Lakukan cara ini hingga sesak napas menjadi berkurang. Resep ini juga dapat dipakai menyembuhkan batuk biasa.
Penderita dibiasakan berjemur diri setiap pagi minimal selama 30 menit dan menghentikan kebiasaan merokok.
Daging Kelinci
Daging kelinci ternyata mengandung satu zat yang disebut senyawa kitotefin. Senyawa tersebut apabila digabungkan dengan berbagai senyawa lain seperti lemak omega tiga dan sembilan, disinyalir bisa sebagai penyembuh penyakit asma.
Secara teknis, daging penghasil senyawa kitotefin ini berfungsi untuk menstabilkan membran sel mastosit. Asma, yang terjadi lantaran alergi bisa dicegah dengan adanya daging bersenyawa kitotefin itu di dalam tubuh. Sebab daging tersebut merangsang terbentuknya antibodi pada tubuh. Dan apabila antibodi tersebut melekat pada sel mastorit, bisa mencegah pecahnya membran. Pecahnya membran bisa membentuk otot-otot polos saluran napas berkontraksi. Hasilnya, saluran napas menyempit hingga terjadi asma.
Yang perlu diperhatikan mungkin hanya masalah pengolahan daging sebelum dimakan. Sebab kalau sembarangan mengolah bisa mengakibatkan hilangnya kadar kotitefin yang ada. Jadi disarankan tidak mengolah daging dalam kondisi terlalu panas. Suhu yang disarankan untuk memasak daging ini, jangan sampai melebihi 150 derajat Celcius

Rabu, 30 Mei 2012

cara memilih indukan kelinci




Bagaimana cara memilih Induk yang bagus :
  1. Carilah di penangkar kelinci atau peternak yang mencatat cecording maupun silsilah.
  2. Jangan mencari yang dalam perkawinan adalah perkawinan keluarga atau sedarah
  3. Induk kurus tidak masalah yang penting sehat.
  4. Carilah  puntingnya yang  kelihatan dan mata bersinar
  5. Tubuh semitris dan kulit bulu halus.
Anggapan yang keliru untuk memiliki  indukan :
  1. Mencari indukan  yang gemuk,
  2. Mencari indukan yang penting besar
  3. Kelinci kawin keluarga tidak masalah
  4. Silsilah pada kelinci tidak penting
  5. Kelinci sering diperlihatkan pada orang lain, akan menambah nilai harga
Mengapa induk kelinci tidak boleh terlalu gemuk ?
  1. Karena apabila induk kelinci gemuk menyebabkan tingkat kesuburan menurun
  2. Induk kelinci cenderung lebih banyak duduk dan tidak banyak aktifitas.
  3. cenderung rakus makan, termasuk hijauan maupun konsentrat.
  4. Bila dikawin pejantan, alat kelamin jantan sulit masuk divagia,
  5. Bila mempunyai anak akan sedikit ASI
Bagaimana perlakuan terhadap induk untuk indukan ?
  1. Perbanyaklah pemberian hijauan, terutama pada kebuntingan.
  2. Berilah minuman secukupnya, terutama pada waktu menyusui.
  3. Jangan sering dipindah pindah kandang dan jangan sering diangkat.
  4. Lebih suka di elus dan disayang.
Semoga bermanfaat.